Cara Ecu Mengatur Putaran Langsam Mesin, Beda Dengan Mesin Dengan Teknologi Non Injeksi
Cara Ecu Mengatur Putaran Langsam Mesin, Beda Dengan Mesin Dengan Teknologi Non Injeksi,- Saat injakan pada pedal gas dilepaskan maka serta merta putaran mesin akan menjadi rendah.
Putaran idle mesin tersebut di atur oleh Engine Idle Circuit, sehingga mesin dapat bekerja pada putaran paling rendah yang dimungkinkan tanpa menyebabkan mesin menjadi mati.
Putaran idle mesin biasanya diatur diantara angka 700 – 800 Rpm.
Cara Ecu Mengatur Putaran Langsam Mobil
Pada awalnya Sistem injeksi menggunakan komponen Idle Air Control Valve atau IAC Valve untuk menjaga mesin dapat berputar idle, IAC Valve tiap-tiap merk mobil mempunyai bentuk desain yang berbeda-beda, namun semuanya mempunyai prinsip kerja yang sama.General Motors contohnya, menggunakan IAC valve berupa Stepper Motor yang memutar Thread Valve maju atau mundur untuk memperbesar atau memperkecil jalur udara masuk saat idle, sehingga dapat mengatur putaran idle pada tingkat yang semestinya.
Produk ford yang lebih tua banyak menggunakan IAC valve berupa Spring Load Plunger.
Putaran idle mesin dengan jenis IAC valve ini dikontrol oleh ECU dengan meningkatkan Duty Cycle Magnetic coil yang akan menggerakkan Air Valve melawan tekanan pegas dan memperbesar jalur masuknya udara ke dalam mesin.
Saat sensor-sensor memberikan input agar ECU untuk meningkatkan putaran idle , maka katup yang terdapat di dalam IAC akan terbuka untuk menambah aliran udara yang masuk kedalam mesin.
ECU juga akan mengatur Fuel injector untuk membuka lebih lama sehingga menambah pasokan bahan bakar yang masuk kedalam mesin. Putaran mesin akan bertambah tinggi karena pasokan udara dan bahan bakar yang masuk ke mesin bertambah banyak.
Sebagai contoh, saat AC dihidupkan maka beban mesin akan bertambah berat, ECU akan memberikan respon dengan menaikkan putaran idle untuk mengimbangi beban mesin yang bertambah saat AC dihidupkan supaya mesin tidak mati.
Kemudian pada saat menghidupkan mesin dalam kondisi dingin, berdasarkan sinyal yang diberikan Engine Coolant temperature sensor dan dari sensor-sensor yang lain maka ECU juga akan merespon dengan menaikkan putaran idle mesin, hal ini bertujuan untuk mempermudah menghidupkan mesin dan mempercepat mesin mencapai temperatur kerja serta mempermudah sirkulasi oli mesin. Disistem karburator kita mengenal istilah Choke.
Electronic throttle control atau throttle by wire (TWI)
Pada mobil yang lebih modern saat ini sudah tidak menggunakan throttle valve yang digerakkan secara manual dengan menggunakan kabel gas lagi, pembukaan throttle valve dikontrol secara langsung oleh ECU.
Saat pedal gas ditekan, maka acceleratol - pedal position sensor akan bergerak dan memberikan laporan langsung ke ECU bahwa ada permintaan untuk menambah kecepatan kendaraan.
Kemudian ECU akan memberikan sinyal digital ke stepper motor yang berada di throttle body, yang kemudian membuka katup throttle untuk meningkatkan kecepatan kendaraan, secara bersamaan throttle position sensor jaga memberikan input ke ECU mengenai seberapa besar katup throttle terbuka.
Pada sistem ini sudah tidak digunakan lagi mekanisme manual yang menggunakan kabel gas yang menghubungkan pedal dengan throttle.
Pada sistem drive by wire ini IAC Valve sudah tidak digunakan. ECU mengontrol putaran idle mesin dengan membuka dan menutup katup throttle secara langsung.
Jadi setiap saat pedal gas diinjak dan katup throttle terbuka maka ECU akan memperpanjang waktu pembukaan injektor, untuk menjaga akurasi campuran udara dan bahan bakar.
Lamanya injektor terbuka di atur secara presisi oleh ECU berdasarkan hasil kalkulasi dari berbagai input sensor-sensor, diantaranya : Air Flow Meter, Air Intake Temperature, Engine temperature Sensor, barometic Sensor dll.
Selain itu ECU juga mendapat input dari Air/Fuel Sensor (Oxygen Sensor) agar dapat melakukan koreksi terhadap campuran bahan bakar berdasarkan kandungan oksigen pada gas buang yang diperiksa oleh sensor tersebut.
Jika Pada saat mobil melaju dalam kecepatan tinggi, dan tiba-tiba melakukan pengereman secara mendadak, maka pedal gas juga dilepas secara mendadak sehingga putaran mesin berubah dengan cepat dari putaran tinggi ke posisi idle, maka sistem idle akan mengatur proses transisi tersebut.
Jika sistem idle tidak berfungsi dengan baik maka dapat mengakibatkan mesin mati saat pedal gas dilepaskan secara mendadak, dan biasanya hal ini dikatakan mesin mogok, padahal ini adalah kemungkinan kerusakan pada sistem idle yang membutuhkan metode analisa yang berbeda dengan gejala mesin mogok.
Pada mobil yang sudah menggunakan teknologi drive by wire sering timbul masalah saat kabel baterai dilepas, yaitu putaran idle mesin menjadi tidak stabil, mesin mati-mati atau mogok.
Hal ini terjadi karena ECU kehilangan Idle memory saat kabel baterai dilepas, terkadang masalah ini tidak dapat diatasi oleh ECU sehingga akan menyalakan lampu MIL untuk memberi tahu pengemudi adanya masalah.
Kondis throttle body yang kotor dapat mencegah ECU dari relearning idle. Idle memory akan selalu beradaptasi mengikuti pembentukan lapisan kotoran pada throttle body.
Jika ECU kehilangan idle memory, maka ECU tidak bisa mendapatkan settingan putaran idle yang tepat.
Untuk memperbaiki masalah seperti ini dapat dilakukkan dengan cara membersihkan Throttle atau dengan melakukan reset basic idle setting.
Reset putaran idle ini dapat dilakukan dengan menggunakan scantool atau dengan melakukan test jalan agar ECU dapat mempelajari basic idle setting kembali atau dengan cara membersihkan throttle.
Beberapa throttle body yang masih dioperasikan dengan menggunakan mekanisme kawat mempunyai sebuah sekrup yang terletak didekat throttle valve. Sekrup ini sering dianggap sebagai sekrup untuk menyetel putaran idle.
Fungsi sekrup ini bukan sebagai mekanisme penyetel putaran idle melainkan sebagai baut stopper throttle valve, yang bertujuan untuk mencegah throttle valve macet pada posisi tertutup penuh.
Memutar sekrup ini tidak akan mempengaruhi putaran idle malah dapat mengakibatkan throttle valve tersangkut dan dapat merusak throttle body.
Jika putaran idle berubah – rubah secara signifikan dan mesin mati saat pedal gas dilepaskan, hal ini berarti menunjukkan adanya masalah. Kebanyakan problem ini disebabkan oleh kerusakan input sensor dan throttle body.
Pada model kendaraan terbaru munculnya problem ini biasanya akan menyalakan lampu MIL (malfungtion indicator light). Saat putaran idle kendaraan mulai tidak teratur atau mesin mati – mati, dapat memberikan indikasi bahwa sistem idle perlu diperbaiki.
Dengan pengetahuan dan peralatan yang tepat kebanyakan masalah putaran idle dapat di diagnosa dan diperbaiki secara cepat.
Kecepatan putaran idle berada pada rentang yang luas sesuai dengan kebutuhan mesin. ECU secara konstan akan memonitor putaran idle mesin dan mempelajari setelan optimal didalam situasi yang berbeda –beda.
Idle memory dan faktor – faktor perhitungan lainnya disimpan di dalam memori ECU dan secara kontinyu di pelajari oleh ECU.
Sebagai contoh jika terjadi kebocoran sedikit saluran vakum atau busi mulai mengalami keausan maka ECU akan melakukan penyesuaian dengan kondisi tersebut. Inilah alasan mengapa kadang – kadang timbul gejala idle yang kasar.
Demikian ulasan kami tentang Cara Ecu Mengatur Putaran Langsam Mesin, Beda Dengan Mesin Dengan Teknologi Non Injeksi, Semoga dapat menambah wawasan kita semua, jangan lupa kunjungi juga ulasan terbaik berikut ini.